Active WebCam software for IP or USB camera

Jumat, 08 April 2011

Mengapa Harus 3 Phasa

Daya Listrik 3 Fasa merupakan sebuah metode umum dari arus bolak balik. Ini adalah tipe sistem fasa banyak dan umumnya metode ini digunakan untuk jaringan untuk tranmisi tenaga. Tiga fasa ini juga digunakan untuk tenaga dari motor motor dan beban yang besar lainnya. Sistem 3 fasa lebih ekonomis jika dibandingkan dengan sistem lainnya (1 fasa atau 2 fasa), karena menggunakan material penghantar yang lebih sedikit untuk mentrasfer daya listrik. Sistem 3 fasa telah diperkenalkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 sampai dengan 1888.

Pada sistem 3 fasa, penghantar membawa arus bolak balik (pada frekuensi yang sama) yang mencapai nilai puncaknya dengan waktu yang berbeda beda. Mengacu pada satu buah penghantar sebagai referensi, dua arus lainnya ditunda dalam waktu oleh fasa satu-tiga dan fasa dua-tiga dari satu putaran arus listrik. Tunda antara fasa ini mempunyai efek membawa konstanta tenaga transfer melebihi tiap putaran dari arus, dan juga membuat kemungkinan menghasilkan sebuah medan magnet yang berputar pada motor elektrik.

Sistem 3 fasa diperbolehkan mempunyai kabel netral. Sebuah netral digunakan untuk pada sistem 3 fasa untuk mensupport tegangan rendah satu fasa. Pada situasi distribusi tegangan tinggi, umumnya tidak terdapat netral.

Pembangkitan Energi menghasilkan listrik 3 fasa (R, S, T), besarnya 380 Volt setelah diturunkan dengan trafo PS (step down) dari 11 kV. Tegangan antar fasanya (R-S, S-T, atau R-T), yaitu 380 Volt, maka tegangan dari fasa netralnya (R-N, S-N, T-N) seperti yang menuju ke rumah-rumah nilainya adalah 380 dibagi akar 3 hasilnya 219,7 Volt. kalau digenapkan sebesar 220 Volt. Akar 3 tersebut adalah sebuah konstanta untuk perhitungan dalam listrik 3 fasa.

Dalam kehidupan biasanya hanya 2 fasa saja yang digunakan, tetapi ada peralatan tertentu yang menggunakan 380 Volt (R-S), misalnya trafo las. Untuk kasus lainnya, apabila ada motor penggerak 3 fasa yang ternyata ada masalah dengan hanya masuknya tegangan hanya 2 fasa saja, maka GGL (Gaya Gerak Listrik) yang dihasilkan akan menjadi berkurang, sehingga mempengaruhi momen putar yang bisa mengakibatkan motor terbakar. Untuk mengatasinya biasanya digunakan relai pendeteksi hilang fasa, dimana dia akan segera memutuskan sumber listrik apabila salah satu fasa ada yang hilang.

Semoga Bermanfaat.




4 komentar:

  1. makasih atas infonya bang...

    BalasHapus
  2. jika nilai dari 220 v didapat dari 380 dibagi akar 3, maka nilai 380 didapat dari mana?

    BalasHapus
  3. 380 didapat dari pengukuran tegangan antar fasa (fasa dengan fasa) misal fasa R dengan fasa T.

    BalasHapus